Saya bukanlah pelahap novel, jujur. Tapi, aduhai, "Dari Jendela Hauzah" sepertinya sudah membelah jiwa. Memang, awal-awal bacaannya, ada hasrat untuk memberikan ulasan-buku. Namun, hujungnya tergaris sebuah kebimbangan. Saya bimbangkan hanya kata-kata pujian saja yang kelak menghiasi. Sudahnya, hasrat itu pun dipendamkan--diletakkannya di sebuah sudut yang sama sekali tidak pernah tuntas terungkap. Apapun, sebagai tanda terima kaseh, juga tanda terkesan, lalu saya belikan 15 naskah lagi, buat teman-teman yang barangkali dirasa dekat.
Saturday, April 10, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment