www.flickr.com

Sunday, June 13, 2010

nan Kavir



Saat kita membaca Ali Shari'ati, kita terkesan tiada lagi yang tersisa, selain sebuah “Kavir yang revolusioner.” Inilah naluri yang tak luput dimamah zaman. Memang, biarpun kita kian dihimpit dengan rencam filsuf, pemikir, dan sosok lain, ternyata Shari'ati terus saja mekar; nyawanya seribu; hidupnya seribu; matinya tiada...

No comments: